Pemanfaatan Aroma Terapi Pappermint Kombinasi Kapulaga Untuk Mengatasi Hyperemesis Gravidarum Pada Ibu Hamil
DOI:
https://doi.org/10.5281/zenodo.15894986Keywords:
Aroma terapi, Hyperemesis Gravidarum , Ibu HamilAbstract
Kehamilan menyebabkan banyak perubahan fisologis, psikologis dan hormonal pada tubuh ibu. Hal tersebut menimbulkan bermacam-macam keluhan, salah satunya adalah mual muntah atau moring sicness yang biasa terjadi pada awal trisemester kehamilan (Ayu, 2017). Mual muntah merupakan gejala umum yang terjadi pada ibu hamil namun, disuatu kondisi fisiologis dan psikologis tertentu yang mengakibatkan hyperemesis gravidarum muncul dan mengakibatkan sang ibu mengalami gangguan nutrisi. Pada ibu hamil dengan frekuensi >10 kali sehari menimbulkan gangguan aktifitas sehari-hari dan bahkan dapat membehayakan hidup ibu hamil dan jika tidak ditangani akan bisa menyebabkan kematian (Ibrahim, Syahrir, & Anggriati, 2021). Desa Berbeluk sendiri masih merupakan desa dengan angka pendidikan yang rendah, hal ini berkaitan erat dengan budaya Madura yang masih kental, beberapa anak perempuan yang belum lulus sekolah terpaksa putus sekolah dan memilih untuk menikah ataupun dinakahkan oleh orang tuanya, sehingga tingkat pengetahuan menganai kehamilan dan fase-fase nya serta respon tubuh saat sedang hamil masih belum mengetahui. Tingkat pengetahuan yang rendah dan juga budaya yang kental sering membahayakan bagi ibu hamil (Retni & Damansyah, 2022). Hyperemesis gravidarum mencapai angka kejadian sebesar 12,5% dari jumlah suluruh kehamilan di dunia (WHO, UNICEF, 2017). Ibu hamil yang mengalami hyperemesis gravidarum mencapai 12,5% dari seluruh jumlah kehamilan di dunia dengan angka kejadian yan beragam yaitu mulai dari 0,3% di Swedia, 0,5% di California, 0,8% di Canada, 10,8% di China, 0,9% di Norwegia, 2,2% di Pakistan, dan 1,9% di Tuki (Yuni Kurniati, 2019). Sedangkan di Indonesia angka kejadiannya mulai dari 1-3% dari seluruh kehamilan (Masruroh & Retnosari, 2016). Sedangkan kejadian hiperemesis gravidarum di provinsi Jawa Timur pada Trisemester 1-2 atau pada cakupan K1-K2 mencapai 10-15% dari jumlah ibu hamil yang ada yaitu sebanyak 182.815 orang pada tahun 2015 (Depkes, 2017). Data tersebut telah mencakup beberapa desa di Bangkalan Madura termasuk desa Berbeluk kecamatan Arosbaya, dimana ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum atau mual muntah ini banyak di alami oleh ibu-ibu hamil dengan usia muda sekitar 15% dari keseluruhan ibu hamil yang ada di desa Berbeluk.